BENCANA BANJIR di MANADO: MALAM YANG PENUH PERJUANGAN

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":false,"containsFTESticker":false}

MANANDO – Hujan deras mengguyur Kota Manado sejak sore hingga larut malam. Langit yang gelap tak hanya membawa angin kencang, tetapi juga curah hujan yang terus meningkat. Di berbagai sudut kota, air mulai menggenangi jalan-jalan, perlahan merayap masuk ke rumah-rumah warga. Derasnya hujan tak kunjung reda, dan air sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Karame pun meluap.

Sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas keselamatan warga, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus bersama jajaran segera turun ke lapangan. Meski malam telah larut dan hujan masih mengguyur, Gubernur tak bisa tinggal diam. Pemerintah harus memastikan keadaan warga, terutama mereka yang masih bertahan di rumah-rumah yang kini sudah terendam banjir.

Ketika tiba di daerah Karame, Gubernur Sulut melihat pemandangan yang memilukan. Air sungai telah naik hingga setinggi pinggang orang dewasa. Beberapa warga terlihat berusaha menyelamatkan barang-barang mereka, sementara yang lain sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Di beberapa titik, kendaraan sudah tak bisa melintas karena arus air yang cukup deras.

Gubernur Yulius Selvanus mendapat laporan bahwa penyebab banjir kali ini bukan hanya hujan deras, tetapi juga karena air laut yang sedang pasang. Alhasil, sungai yang seharusnya mengalirkan air ke laut malah meluap, menyebabkan daerah di sekitarnya terendam. Situasi ini membuat banyak warga panik, terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai.

Namun, di tengah situasi sulit ini, ada satu hal yang tetap menjadi prioritas: keselamatan warga. Gubernur segera menginstruksikan Pemprov Sulut dan pihak terkait untuk segera mendistribusikan bantuan. Logistik harus segera disiapkan, begitu pula dapur umum untuk memastikan para pengungsi mendapatkan makanan yang cukup.

Di sepanjang perjalanan kami meninjau lokasi, Gubernur melihat wajah-wajah kelelahan, tetapi juga penuh harapan. Beberapa warga masih mencoba menyelamatkan barang-barang mereka, sementara yang lain sudah pasrah dan hanya berusaha bertahan. Para relawan dan petugas penyelamat bekerja tanpa henti, membantu warga yang terjebak dan mengarahkan mereka ke lokasi pengungsian.

Malam itu adalah malam yang panjang bagi Manado. Namun, harapan tetap ada. Air perlahan mulai surut, dan bantuan terus berdatangan. Saya berpesan kepada seluruh warga untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan. Bencana memang datang tanpa diduga, tetapi dengan kebersamaan, kita bisa melewati semua ini.

Tuhan bersama kita semua. Semoga Manado segera pulih dari bencana ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *